Cerita ini mengisahkan perjalanan panjang sebuah perusahaan jamu tradisional yang dikelola sebagai sebuah perusahaan keluarga secara turun termurun. Dalam kurun berjalannya roda usaha, perusahaan ini telah mengalami tiga kali masa prahara yang cukup berat yang menyebabkan perusahaan keluarga ini nyaris hancur.
Berbagai macam intrik dan konflik menyelimuti keluarga ini, setelah pendiri perusahaan meninggal dunia. Permasalahan menjadi lebih rumit, ketika masalah yang muncul bukan berasal dari luar, melainkan dari dalam sendiri. Paling menonjol adalah adanya perebutan kekuasaan dan ketidak puasan dari masing-masing keluarga yang merasa tidak mendapatkan keadilan.
Cerita diawali dengan konflik terakhir yang terjadi antara CHARLES dengan TONI HENRIANTO (sepupunya sendiri). Dikisahkan TONI membeberkan pada media, bahwa CHARLES telah menggelapkan pajak yang seharusnya dibayarkan pada negara.
Masalah menjadi semakin rumit karena masalah perusahaan yang seharusnya dikelola secara profesional, juga menjadi masalah keluarga, mengingat pengelolaan perusahaan melibatkan urusan kekeluargaan. Berkat kegigihan dan memegang teguh pesan yang diamanatkan oleh orang tuanya, maka CHARLES mampu membawa perusahaan ini kembali bangkit dan berkembang hingga saat ini.
CHARLES mampu membuktikan bahwa pemeo perusahaan keluarga yang berbunyi : GENERASI PERTAMA MENEMUKAN, GENERASI KEDUA MENGEMBANGKAN DAN GENERASI KETIGA MENGHANCURKAN tidak berlaku di dalam perusahaannya.
Jakarta, April 07, 2008
Kamis, 11 September 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar